Friday, October 28, 2011

Bocuse D'or


Buat kebanyakan kita nama Bocuse D'or mungkin masih sangat asing dan bahkan kita belum pernah mendengarnya. Tetapi dikalangan chef proffesional,Bocuse d'or adalah impian buat mereka. Bocuse d'or adalah kejuaraan bertaraf olimpiade dalam bidang profesional culinary.Bocuse d'or hanya diikuti oleh chef-chef terbaik di dunia dan perwakilannya. nama Bocuse D'or diambil dari nama seorang chef legendaris dari Prancis,Paul Bocuse. Didalam pertandingan ini,para  chef yang wakil negara mengeluarkan kemampuan mereka sebaik mungkin.
 
Bocuse d’Or kali ini sengaja diadakan di Perancis, tepatnya di Lyon, sebagai pusat gastronomi. Walaupun Eropa seringkali tampil di podium, dengan membuka event ini ke benua-benua lain, banyak negara baru dan bakat-bakat baru ikut berpartisipasi.

Pada tanggal 25 dan 26 Januari 2011 kemarin, setelah melalui event-event seleksi internasional selama 18 bulan, 24 orang Chef terbaik menunjukkan karya mereka di depan para penonton yang antusias. Dengan menggunakan produk-produk yang sama, para kandidat tampil dengan kepribadiannya masing-masing, berikut pengalaman dan budaya negaranya, serta kreativitas dan teknik yang dimiliki, demi menampilkan hidangan yang ideal yang menonjolkan trend di negara masing-masing.

24 orang finalis ini menyajikan kreasi mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari chef-chef dari setiap negara yang berpartisipasi. Selain dewan juri, Yannick Alleno, Presiden Kehormatan (Chef  dengan 3 Michelin Star dari Meurice, Silver Bocuse 1999), juga Geir Skeie, Presiden Juri Internasional (Bocuse d’Or 2009), dan tentu saja Paul Bocuse, Presiden dan Pendiri Bocuse d’Or, juga turut hadir.

Ketika Tradisi menjadi sebuah Trend

Setelah mencoba hidangan yang rumit dan futuristik, banyak konsumen yang kembali ke bentuk masakan yang lebih sederhana sehingga ada banyak ruang untuk bermain dengan rasa dan produk yang berkualitas. Konsumen ini ingin mendapatkan keyakinan: mereka ingin dapat mengenali apa yang ada di piring mereka, dan mendapat rasa baru dari rasa yang sudah mereka kenal. Berkat para konsumen ini, gaya memasak yang autentik dan rasa-rasa natural kembali populer.

Komite Organisasi Bocuse d’Or Internasional telah mempertimbangkan kembalinya hidangan yang simple dengan rasa yang asli ini. Hasilnya adalah bahwa kambing Skotlandia – daging resmi untuk Bocuse d’Or 2011 – mendapat label kualitas Eropa dengan sertifikasi PGI (Protected Geographical Indication).

Untuk edisi kali ini, setelah persiapan selama 5 jam 35 menit, para finalis akan menyajikan rekomposisi saddle of lamb. Identifikasi rasa dan visual dari produk menjadi aspek penting dalam penilaian para juri.
 
24 Chef Internasional yang Berbakat untuk saat ini
Didirikan di Perancis, tepatnya di Lyon, sebagai pusat gastronomi dengan reputasi dunia, Bocuse d’Or telah melebarkan sayapnya dan menemukan banyak chef-chef berbakat dan trend-trend baru, setelah event-event seleksi di beberapa benua: Eropa, Amerika Latin dan Asia.

Setelah proses seleksi di penjuru dunia selama 18 bulan, dimana ratusan chef telah berkompetisi dalam 56 event seleksi nasional dan 2 seleksi benua, 24 chef internasional terbaik bertemu dalam event final di Lyon, pada tanggal 25 dan 26 Januari 2011:

Argentina    Germany     Norway         Australia    Guatemala                Poland
Belgium       Iceland       Spain            Canada      Indonesia                Sweden
China          Italy           Switzerland    Denmark    Japan                     UK
Finland        Malaysia      USA              France       The Netherlands      Uruguay

Beberapa negara tampil menonjol pada proses seleksi, seperti Denmark, juara Bocuse d’Or Eropa; Malaysia – tim 100% wanita – juara Bocuse d’Or Asia; dan Guatemala, yang telah menjuarai Bocuse d’Or Amerika Latin – the Copa Azteca – dan baru pertama kali turut serta dalam kompetisi ini.

Edisi baru ini juga menandai kembalinya negara-negara “historis” seperti Jerman, Belgia dan Italia. Dan juga partisipasi penantang baru seperti Indonesia dan Polandia – setelah absen selama 16 tahun – yang tentunya memberikan rangsangan baru dalam edisi ini.

Trend Kuliner Internasional Terakhir

24 chef, 24 negara, 24 cara yang berbeda dengan produk yang sama: Scottish monkfish untuk hidangan ikan, dan Scottish lamb PGI untuk hidangan daging.

Untuk mengekspresikan bakat dan keunikan para peserta ketika mereka menciptakan resep aslinya, para peserta diminta untuk menyertakan warisan budaya dan masakan negaranya, kreativitas dan teknik mereka, juga pengalaman dan kepribadian mereka.

Untuk tampil beda dengan menggunakan produk yang sama, mereka harus me-nyusun strategi, memilih jalur aman de-ngan menggunakan bagian-bagian yang wajib saja (saddle, shoulder, kidneys), atau bertaruh dengan kreativitas mere-ka dengan menggunakan bahan-bahan opsional (daging kelenjar perut (sweetbreads), lidah (tongue)) dalam resep mereka. Dalam upaya untuk menghemat beberapa menit, agar presentasinya sempurna, beberapa kandidat harus me-nemukan teknik dan gerakan baru.         

Ruang yang luas untuk teknik dan rasa memungkinkan bagi para peserta untuk memberikan aplikasi yang kongkrit; dimana sebagai pelaku kuliner profesional, persamaan antara kesempurnaan (excellence) dalam kualitas, inovasi dan faktor waktu harus dilakukan setiap hari.  

Dewan Juri yang terdiri dari para Elite di dunia Gastronomi Internasional

Untuk menilai 24 finalis kali ini, para professional yang prestisius seperti: Paul Bocuse (Presiden dan Pendiri), Yannick Alleno, Presiden Kehormatan (Chef  dengan  3 Michelin Star dari Le Meurice, Silver Bocuse 1999), dan Geir Skeie, Presiden Juri Internasional (Bocuse d’Or 2009). Juga dewan juri yang terdiri dari 24 Chef berpengaruh dari ke-24 negara finalis.

Perlu diketahui bahwa edisi baru Bocuse d’Or ini diadakan untuk pertama kalinya di area yang baru saja didirikan: the Paul Bocuse Hall (10.500 m2 dengan kapasitas 1500 orang). The Chef’s Area yang akan menjadi tuan rumah Bocuse d’Or akan menempati ruang seluas kurang lebih 8000 m2.

HASIL Bocuse d’Or 2011

  1. Pemenang Bocuse d’Or 2011 adalah Rasmus Kofoed yang mewakili Denmark, dan mendapatkan trophy Bocuse d’Or dan €20,000.
  2. Juara Kedua, yaitu Bocuse d’Argent, adalah Tommy Myllymäki, perwakilan dari Swedia, dan men-dapatkan trophy Silver Bocuse dan €15,000.
  3. Juara Ketiga, Bocuse de Bronze, adalah Gunnar Hvarnes dari Norwegia, dan mendapatkan trophy Bronze Bocuse dan €10,000.
Beberapa pemenang khusus juga diberikan kepada:
  • Best Commis diberikan oleh Bocuse d’Or Winners Academy kepada: Kinari Koyama, commis dari Tatsuo Nakasu, Jepang
  • Special “Fish” diberikan kepada Franck Giovannini, Swiss;
  • Special “Meat” diberikan kepada Jerome Jaegle, Perancis;
  • The Best Promotional Campaign diberikan kepada Guatemala;
  • The Best Poster, dipilih oleh pengunjung online pada website internet: Spanyol.

INILAH BEBERAPA FOTO DARI BOCUSE D'OR 2011











4 comments:

  1. Malam kak, kak disini aku mau tanya. Aku vic umur 14 thn.
    Aku suka banget sama dunia kuliner, beberapa orang disekitar ku bilang bahwa aku memang mempunyai potensi untuk menjadi seorang chef yg handal.
    Tapi, di satu sisi aku paling nggak bisa yg namanya "garnish". Ada saran-saran nggak kak biar aku bisa menggarnish suatu masakan supaya orang lain bisa menikmati tampilan masakanku itu. Tidak hanya rasanya saja.
    Thx kak :)

    ReplyDelete
  2. halo Vic! hahaha. Bagus kalau kamu umur semuda itu udah suka sama dunia kuliner dan punya impian yang besar kedepannya. Saya yakin kamu bisa jadi chef yang hebat kedepannya,bahkan mungkin bisa jadi salah satu chef terkenal di Indonesia,asal kamu tetep fokus,disiplin dan yang paling penting kreatif.

    Soal garnish,sebenarnya ga ada cara khusus atau teori khusus untuk garnish. tapi,garnish yang benar itu adalah,harus bisa dimakan (bukan hanya jadi sekedar hiasan). Dan be simple :) ga usah terlalu heboh kalau belum terbiasa. terkadang sesuatu yang simple itulah yang terbaik. Jadi kalau kamu nge-garnish,kamu harus seperti melukis. Karena makanan itu bukan hanya sekedar "makanan" tapi adalah karya seni. jadi,ikutin aja naluri kamu untuk mengarnish makanan. Terus dilatih,nanti akan terbiasa kok :)

    Good luck ya! keep follow your dream!

    ReplyDelete
  3. Oke kak. terimakasih saran dan semangatnya :)

    Semoga aku bener-bener bisa jadi seorang chef yg handal.
    GBU kak

    ReplyDelete
  4. aku masih kls 2 SMK jurusan boga,, dan aku ingin melanjutkan study dibidang boga.. aku ingin memperdalam, tp aku sendiri masih labil dan pengetahuan tentang kuliah jurusan boga sangat minim-_- ..apa kakak ada saran?? kira2 universitas terbaik dalam bidang kuliner dimana *khusunya indonesia dulu ajadeh..hehehe?? dan nama jurusan untuk kuliahnya apa hrs jurusan boga? karna jujur aku tdk tertarik dgn pel tata hidangnya.. kira2 ada gak yaah jurusan yg lebih spesifikasi khusus dlm bidang kitchen *arigatoo ^^

    ReplyDelete