Restaurants Review

 



                     SIGNORA PASTA:Cook From The Heart


 

Jujur,saya tidak tahu mau menulis apa disini. Pengalaman makan malam saya di Signora Pasta adalah yang terbaik! 
Awalnya,saya dan keluarga menunggu waiting list yang cukup lama,tapi karena penasaran akhirnya kami pun tetap setia menunggu. Begitu saya masuk,saya benar-benar terkejut dan merasa sangat nyaman walaupun areanya tidak terlalu besar. Karena penasaran,saya pun langsung memesan Gnocchi al Pomodoro (yaitu pasta gnocchi dengan saus tomat segar). Saya belajar dari seorang chef terkenal,bahwa saus pomodoro adalah fundamental dasar dari masakan Italia dan jika kalian mau tahu bagus atau tidaknya sebuah restoran Italia,cobalah Pomodoronya.


Ketika pesanan saya datang,saya benar-benar penasaran karena katanya semua masakan ini dimasak langsung oleh chef sekaligus pemiliknya yang berdarah Italia. Ketika saya mencoba pomodoronya,saya pun terdiam. Ini adalah salah satu saus Pomodoro terbaik yang pernah saya rasakan. Rasa asam dari tomat segarnya benar-benar terasa. Pastanya benar-benar sempurna dan al dente,tidak overcooked atau pun undercooked. 

Setelah kami semua selesai mencoba hidangan,sayapun penasaran dan tertarik ingin bertemu chef yang memasaknya. Akhirnya saya pun meminta tolong kepada salah satu pegawai supaya saya bisa bertemu dengan pemiliki sekaligus chefnya,Mr Pino. Ketika saya sedang asik ngobrol sama keluarga saya,tiba-tiba dari jauh Mr Pino melambaikan tangannya kepada saya dengan senyumannya yang sangat hangat dan khas.
Tidak lama kemudian beliau datang dan menghampiri meja saya dan keluarga. Saya pun sangat terkejut karena saya tidak menyangka kalau Mr Pino sebegitu ramahnya kepada saya dan keluarga. Tanpa basa basi,saya langsung memberikan komplimen kepadanya.

Saat saya mengatakan komplimen tersebut atas masakannya yang memuaskan,terlhat raut wajah Mr Pino berubah dan sangat senang sekali. Beliau langsung saja tanpa basa basi memegang tangan kami semua dan berterimakasih. Dia pun bercerita dengan aksen khas Itali dan gabungan bahasa Inggris-Indonesia,mengenai kecintaannya terhadap dunia kuliner. Ketika ia bercerita,saya merasa seperti ada sesuatu yang meng-'klik' didalam hati. Saya benar-benar kagum akan kecintaannya terhadap dunia kuliner dan itu terbukti dari masakannya yang layak untuk dicoba. Pertemuan saya dengan chef Pino benar-benar merubah cara pandang saya mengenai pentingnya memasak dengan hati dan passion.


Setelah itupun,kami sekeluarga diberikan komplimen oleh chef Pino berbagai macam jenis gelato;mulai dari mangga,stroberi hingga coklat. benar-benar sebuah pengalaman yang menarik dan tidak akan pernah saya lupakan. Terkadang semangat memasak dari hati yang tulus seperti Mr Pino-lah yang jarang saya temui didunia kuliner.

SIGNORA PASTA, JL Cirendeu Raya,Ruko KFC dan Super Indo
Opening Hours: 11:00-22:00
Price                 : Friendly
Reservation     : Recommended 



 

 

 

 

 

 

 

                               

 

 

 

                                      

 

 

                           EMILIE FRENCH RESTAURANT

Emilie adalah salah satu dari beberapa nama restoran "fine dining" bertemakan Prancis terbaik di ibukota. Namanya sebagai sebuah restauran kelas atas di Jakarta sudah tidak asing lagi dan sangat dikenal oleh kaum sosial aktif di Jakarta. Dari pengusaha,kaum politisi bahkan selebritis pun menaruh restoran ini dalam daftar tujuan mereka.

Berlokasi ditempat yang sangat strategis,yaitu di jl Senopati Raya,Jakarta Selatan ,menjadikan Emilie sebagai tujuan yang cocok untuk menghabiskan atau pun mengabadikan dan menikmati waktu makan malam yang berkelas dans angat berkesan. Lokasinya sangat dekat dengan pusat bisnis di Jakarta yaitu dekat dengan SCBD,Sudirman dan Senayan. Bahkan hanya 20 menit kurang dari Pondok Indah.


Saya pertama kali mengetahui Emilie saat saya membaca majalah Gourmnet Jakarta--yaitu buku panduan restoran kelas atas Jakarta. nama Emilie sangat membuat saya tertarik. Akhirnya saya pun meng-googling dan saat muncul gambar dar restoran ini,kesan pertama saya adalah,INI DIA!!! 
Desain exterior Emilie menjadi salah satu poin plus buat saya. Dengan menggunakan rumah sebagai sebuah restoran "fine dining" sangat Prancis sekali. Emilie pun berhasil membawa kualitas sebuah restoran kelas atas dunia ke ibukota. Jujur,saat saya pertama kali melihat gambar Emilie,saya langsung teringat dengan sebuah restoran berbintang 3 Michelin di Prancis,LAMELOISE.


Beberapa penghargaan pun pernah diraih oleh Emilie,salah satunya adalah penghargaan berturut-turut dari Wine Spectator Award of Excellence. Dengan Mikael Robin sebagai Chef de cuisine dari Emilie,dia berhasil membawa konsep masakan tradisional Prancis dengan sentuhan kontemporer pada pemilihan bahan,tehnik dan presentasi.Untuk tau lebih lanjut tentang Emilie,silahkan buka websitenya diwww.emilierestaurant.com




Menghubungi EMILIE;
-Telephone:            021-5213626
-OP.Hours:            11:30-22:30
-Harga      :             Rp 300.000-Rp 1jt /orang

-Pakaian   :             Semi formal/formal
-Reservasi :            Diharuskan



                                            

 

                             

                            THE FRENCH LAUNDRY


The French Laundry is a French restaurant located in Yountville, California, in theNapa Valley. The chef and owner of the French Laundry is Thomas Keller.
The French Laundry is a perennial awardee in the annual Restaurant Magazine list of the Top 50 Restaurants of the World (having been named "Best Restaurant in the World" in 2003 and 2004), and since 2006, it has been awarded three stars in theMichelin Guide to San Francisco. It has also been favorably reviewed by The New York Times[1] and called "the best restaurant in the world, period" by Anthony Bourdain (Anthony Bourdain: No Reservations episode "Las Vegas," 2005).

The building was built as a saloon in the 1900s by a Scottish stonesman for Pierre Guillaume. When a law was passed in 1906 prohibiting sale of alcohol within a mile of a veteran's home, Guillaume sold the building.[citation nee


History of the building

In the 1920s, the building was owned by John Lande who used it as a French steam laundry, which is the origin of the restaurant's name.
In 1978, the mayor of Yountville renovated the building into a restaurant. Don and Sally Schmitt owned the French Laundry for much of the 1980s, and the early 1990s. In 1994, Keller bought the restaurant.


Cuisine


This vegetable tasting menu was one of three menus available for Sunday December 4, 2005
There are two nine course prix fixe menus daily as well as several tasting menus. During the holiday season, the restaurant may offer special dishes.
The food is mainly French with contemporary American influences, giving rise to such unique specialties as Cuisse de grenouilles sur un bâton (frog's legs on a stick).
Every day, the French Laundry serves two different nine course tasting-menus, none of which uses the same ingredient more than once.[2]


Staff

Notable alumni of the French Laundry's kitchen staff include Grant Achatz of Alinea, Eric Zieboldof CityZen, René Redzepi of Noma in Copenhagen, Clay Miller of Trummer's on Main, Ron Siegelof The Dining Room at the Ritz Carlton in San Francisco, California, Corey Lee of Benu and Duff Goldman of Food Network fame. Current Chef de Cuisine Timothy Hollingsworth won the Bocuse d'Or USA semi-finals in 2008,[3][4] and represented the U.S. in the international finals in January 2009, placing sixth.[5]

Other locations

In February 2004, Thomas Keller opened the East Coast version of his Yountville restaurant, which he named Per Se. The kitchens of both restaurants are connected via a real-time video feed on a television screen.[6]


Awards and accolades

  • 2006–2011 Michelin Guide, Three Stars[1]
  • 2004–2006, 2008 Top 40 Restaurants in the US Andre Gayot Guide
  • 2005–2008, "Best Restaurant in the Americas," Restaurant magazine Top 50
  • 1999–2009 Five-Star Award, Mobil Travel Guide
  • 2003–2004 "Best Restaurant in the World," Restaurant magazine Top 50
  • 2003, "Outstanding Service Award," James Beard Foundation
  • 2002, Awarded the honor of World Master of Culinary Arts 2001, a 1st annual award given by Wedgwood
  • 2001, Outstanding Wine Service Award, James Beard Foundation
  • 2000, "Favorite Restaurant in the U.S.," Food & Wine Restaurant Experts' Poll
  • 2000, Inducted into "Who's Who in Food & Beverage," James Beard Foundation 
    •  
     
     
                       Eleven Madison Park
With its great skyscraper ceiling, its lofty flower-and-twig arrangements, and its discreet, sky-box dining suites, Eleven Madison Park is the largest member of the Danny Meyer dining empire, and the most conspicuously self-conscious. Since opening its doors in 1998 in the Flatiron district, it has also been a restaurant in search of an identity. The towering floral-and-twig ­installations have been replaced by more-­decorous arrangements of summer flowers and green topiary. 

Two giant wrought-iron chandeliers, which used to hover over the room in a heavy, medieval sort of way, have been removed, giving the place a lighter, more airy feel. There's a new cocktail menu, new flatware, and a whole new set of delicately ridged china by Limoges. But the most profound change has taken place in the kitchen, where a Swiss cook named Daniel Humm has replaced the original chef, Kerry Heffernan.

Mr. Humm arrives from San Francisco after a well-reviewed stint at the Campton Place hotel. Unlike the more earthy cooks Mr. Meyer has favored in the past, Mr. Humm is a high-minded classicist. He is also an alchemist, a dabbler in the mercurial art of reductions and foams, and, almost overnight, he has turned Eleven Madison Park into one of the more interesting restaurants in the neighborhood
Subscribe to: Posts (Atom)